[Week 4] Rock Bowling


PERUBAHAN KONSEP PITCH PADA WEEK 4

Untuk perubahannya, sebelumnya di game design document ada namanya recharge time, tetapi dalam penerapannya bola dilempar dan dikembalikan ke posisi semula pada saat kecepatan di bawah ambang threshold dan ketika jatuh dari stage sehingga tidak memerlukan sistem recharge tim.

Lesson Learned

as Game Designer
Elisia Dwi Rahayu: "Banyak hal baru yang saya dapatkan selama saya mengikuti Studi Independen di Agate. Baik itu pengalaman, maupun pertemanan. Saya yang awalnya tidak banyak tahu tentang game, jadi lebih paham tentang bagaimana cara dan proses pembuatan game. Saya juga jadi mengerti bagaimana cara menyusun Game Design Document dan hal-hal yang harus ada di dalamnya agar game yang dihasilkan dapat mencapai fun yang diharapkan dan balance. Dengan tim yang ada, saya juga dapat menambah relasi pertemanan dengan mengenal orang-orang baru."
as Producer
Muhammad Daffa Arya Wibowo: "Hal utama yang saya pelajari selama menjadi produser adalah belajar bagaimana cara me-manage tim pada saat men-develop sebuah game. Selain itu saya juga belajar bagaimana cara nya schedulling suatu project, membuat dokumentasi project, dan task tracking. Lalu pada saat development berlangsung saya belajar meng-alokasi task kepada setiap member team, dan juga mengatasi masalah2 terkait scheduling development seperti task yang harus diprioritaskan, dan task yang mengalami keterlambatan karena satu dan lain hal."
as 3D Artist
Mohammad Iznaen Tanggapili : "Jadi lebih mengerti dan paham workflow modeling 3D Aset untuk game engine, yang pertama masih lambat modeling dan bingung step-step apa saja yang perlu dilakukan menjadi lebih paham apa saja step-step yang perlu dilakukan dalam modeling dan menemukan workflow sendiri dalam modeling 3D Aset. Yang kedua saya sering bingung dengan teksturing 3D Aset namun setelah terlibat langsung dalam development jadi terpacu untuk sering modeling dan menonton tutorial sehingga jadi lebih paham masalah teksturing"
Ahmad Riza Pratama: "Selama menjadi 3D artist membuat saya lebih memahami bahwa menjadi 3D artist tidak hanya mengenai tampilan visual saja melainkan banyak komponen2 lain yang tidak kalah penting seperti moodboard, style, tema sebuah desain seperti low poly, realist dan lain2 yang akhirnya tampilan visual adalah hasil akhir dari penggabungan semua itu, selain mendalami 3d art di blender juga, saya menyadari pentingnya management waktu karena dengan mood yang baik maka suatu pekerjaan akan berjalan lebih optimal dan efektif."
as Programmer
Yohanes Ageng Hendrawan Zhamudra P: "Lebih paham mengenai coding dan pembuatan algoritma aplikasi berbasis 3D. Selama ini, saya biasanya hanya mencoba untuk template 2Dnya unity saja, tetapi saat fase prototyping game ini full membuat 3D Game dari scratch dimana semua assets dan coding saya buat dari awal. Pertama – tama memang agak susah untuk langsung bisa membuat dan implementasi code kedalam game yang diinginkan. Tetapi dengan belajar mandiri juga, saya bisa lebih paham mengenai mekanisme yang akan dibuat serta coding yang akan dikerjakan. Selain pemahaman dan pembuatan coding yang bertambah, dengan terlibat langsung dan membuat dari awal 3D Template game untuk fase prototyping. Saya lebih terpacu lagi untuk sering modifikasi dari coding tersebut dan game aplikasi tersebut sehingga game yang akan dibuat dapat lebih teroptimalisasi."
Muhammad Taufik Aji Prasetyo: "Dalam pembuatan project ini banyak hal yang saya harus pelajari secara mandiri, mulai dari mekanisme pelemparan objek berupa bola hingga smoothing pada camera yang mengikuti objek bola. Tantangan yang ada di game ini adalah tipe game ini sendiri adalah 3D game yang selama fase pengetahuan per bidang hanya terdapat satu course pembuatan 3D game, penambahan satu axis yaitu axis Z membuat pengaturan rotasi dan posisi objek menjadi sedikit berbeda pada bagian script. Kamera yang diatur untuk mengikuti objek pun perlu dilakukan smoothing dengan fungsi smoothDamp yang ada pada unity agar gerakan kamera dapat lebih halus. Permasalahan utama game adalah performa, game 3D secara umum lebih berat dari segi performa, berkaitan dengan performa game, kamera yang diharuskan untuk kembali ke objek setelah objek reset kadangkala tidak berjalan sebab awalnya berada pada fungsi LateUpdate(), alhasil saya mempelajari suatu fungsi lain yang dapat mengatasi hal tersebut yaitu FixedUpdate()."
as Product Management
Afif Mochamad Faizal Fajriandi: " Selama saya mengikuti fase studi independen Agate ini saya sudah mempelajari banyak mengenai Analisi Kompetitor yang akan dijadikan referensi dalam fase prototyping, User Persona yang akan dibuat , lalu Market Sizing dan Budgeting yang sudah dipelajari dalam fase course dan lesson di website dilo game academy. Selain itu saya juga mempelajari lebih jauh lagi mengenai pembuatan Pitch Document yang benar seperti apa pada fase prototyping kali ini "
as Game tester
Putu Raditha Chintia W: "Selama mengikuti kegiatan studi independen di Agate, saya sudah mempelajari banyak hal berkaitan dengan pembuatan game. Berawal dari hobi bermain game, saya memutuskan untuk memilih role Game Tester dan Game Programmer selama mengikuti studi di Agate. Saya mendapatkan banyak pengetahuan dalam game programming serta pengetahuan mengenai cara menjadi game tester dengan membuat test case. Untuk game programming sendiri memang agak susah untuk dipelajari tetapi lama-lama terasa seru. Selain itu, saya juga mendapatkan teman-teman baru yang kini menjadi tim saya dalam fase prototyping serta mempelajari lebih dalam lagi mengenai kerjasama tim yang baik."

Files

34 - Rock Bowling! - Konsep Game SI Agate.pptx 10 MB
Nov 05, 2021

Get 34 - Rock Bowling!

Leave a comment

Log in with itch.io to leave a comment.